Hama Pengganggu Kesehatan Di Lingkungan Rumah Tangga
Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat. Banyak aspek kesejahteraan manusia dipengaruhi oleh lingkungan. Beberapa penyakit yang terjadi pada manusia ditularkan melalui mahluk hidup yang berada di lingkungan sekitar, seperti kecoa, semut, dan tikus. Keberadaan mahluk-mahkluk tersebut tidak diinginkan karena memberikan dampak buruk bagi pemukim. Keberadaannya juga dapat mengganggu dan menyebarkan berbagai penyakit dan allergen.
KECOA
Kecoa dianggap sebagai pengganggu kesehatan karena umumnya berkembang biak dan mencari makan di daerah yang kotor, seperti tempat sampah, saluran pembuangan, dan septik teng. Mereka membawa penyakit menular seperti salmonella, disentri, penyakit lambung, dan tifus. Keberadaan mereka juga menimbulkan bau yang tidak sedap, dan meninggalkan noda/bau khas pada makanan atau benda yang bersentuhan dengan mereka.
Jenis kecoa yang paling banyak terdapat di lingkungan peternakan dan permukiman di Indonesia adalah Periplaneta americana dan Blatella germanica. P. americana umumnya merupakan penghuni dinding bak septik dan saluran air limbah peternakan dan akan berkelana mencari makan pada malam hari. Blatella germanica umumnya hidup di dalam gedung hunian manusia yaitu pada celah-celah dinding dan plafon, bergerombol, dan aktif pada malam hari. Habitatnya berupa ruang atau rongga yang lembab, tertutup dan gelap.
SEMUT
Semut merupakan serangga yang tidak berbahaya bagi manusia tetapi dapat mengganggu ketika masuk ke dalam tempat tinggal, restaurant, atau pun tempat dimana manusia beraktifitas. Meskipun tidak berbahaya semut dapat menimbulkan dampak negative sebagai berikut :
- Mengigit manusia, gigitan semut meski tidak berbahaya tapi menimbulkan gatal dan membuat tidak nyaman.
- Mencemari makanan, semut dapat mencemari makanan manusia, karena tidak diketahui dimana semut tersebut mencari makan sebelumnya. Makanan yang tercemari oleh semut terkadang tidak dapat dikonsumsi lagi.
- Kerugian bisnis dan reputasi, tempat yang terdapat banyak semut seringkali dianggap tidak higienis dan tidak sedap untuk dilihat, sehingga bisa merugikan terutama tempat bisnis seperti rumah makan.
Fakta tentang semut :
- Semut adalah serangga sosial yang hidup di dalam sarang bersifat permanen.
- Semut terdapat di dinding bangunan, dapur, rumput lapangan atau di kebun, kayu yang membusuk atau batu-batuan.
- Perilaku makannya berbeda-beda, ada yang predator, pemakan bangkai, cairan tanaman, atau secara umum yang mengandung gula, atau pemakan segala (omnivora).
- Merupakan serangga sosial, hidup berkoloni dengan jumlah ratusan hingga ribuan.
- Setiap koloni terdiri atas kelompok pekerja, pradewasa (larva dan pupa), ratu dan jantan.
Tugas dan fungsi setiap individu ditentukan oleh sistem kasta yang secara umum terdiri atas individu reproduktif (ratu) dan nonreproduktif (pekerja) seperti berikut ini:
- Jantan. Semut dewasa bersayap. Tugas utamanya adalah untuk kawin dengan yang betina. Proses
kawin terjadi di dalam sarang (di tanah), atau bahkan di udara (swarming).
- Betina (Ratu). Kasta ini mempunyai tubuh yang paling besar. Betina ini memulai hidupnya sebagai
serangga bersayap, tetapi sayap segera dijatuhkan setelah kawin. Secara normal betina kawin hanya
sekali, dan dia akan memulai merawat keturunannya. Beberapa spesies hanya mempunyai satu betina
reproduktif (ratu), sedangkan lainnya bisa banyak. Biasanya betina bisa hidup lebih dari 15 tahun.
- Pekerja. Kasta ini terdiri atas betina steril tanpa sayap. Kelompok ini mempunyai anggota terbanyak.
Tugasnya merawat dan membuat sarang, memberi makan larva dan kasta lain, merawat telur,
mempertahankan koloni dari musuh dan lain-lain. Beberapa spesies mempunyai bentuk pekerja yang
berbeda-beda. Pekerja besar dengan kepala yang berkembang baik seringkali disebut prajurit. Pekerja
kebanyakan hidup tidak lebih dari satu tahun.
Beberapa jenis semut yang pada umumnya ditemui di sekitar kita yaitu, semut hitam, semut merah, semut besar, semut api dan semut rangrang.
Semut Api :
- Berwarna cokelat kemerahan, ukuran semut pekerja 3 mm dan ratunya 6 mm.
- Hidup berkoloni, dengan jumlah satu koloni bisa mencapai 100.000 ekor semut.
- Satu koloni dipimpin oleh satu ratu yang menghasilkan 150-200 telur per hari.
- Semut api membuat gundukan tanah yang tingginya bisa mencapai 2 kaki, biasanya terdapat pada tempat
terbuka yang terkena sinar matahari.
Semut Hitam rumah :
- Semut ini berwarna hitam mengkilap.
- Berukuran 2,5 – 3 mm
- Telur semut yang dibuahi akan menjadi betina, dan yang tidak akan menjadi semut jantan.
- Perkembangan dari telur hingga menjadi semut dewasa memerlukan waktu selama 6 minggu.
- Semut ini berpotensi menyebarkan bakteri salmonella, karena memburu makanan di dapur, sampah, dan kotoran anjing.
Semut Rangrang (kroto) :
- Berukuran agak besar, dan memiliki kemampuan untuk menganyam sarangnya
- Bersifat agresif dan teritorial (menjaga tempat hidupnya).
- Di manfaatkan untuk menjaga buah yang ranum oleh pemilik perkebunan buah dan sumber pakan burung berkicau.
- Larva semut rangrang dinamakan kroto, sangat disukai oleh burung pemakan serangga.
TIKUS
Kehadiran tikus di lingkungan pemukiman sangat mengganggu karena dapat merusak struktur bangunan, furniture dan mencemari makanan. Selain membuat tempat tinggal tidak nyaman, tikus dapat menularkan berbagai penyakit seperti disentri, tifus, dan menyebarkan bakteri serta parasit yang tidak diinginkan.
Tanda-tanda kehadiran tikus antara lain :
- Ditemukan kotoran tikus. Tikus membuang kotoran dimana di area yang dia lewati dan memproduksi 40 kotoran/hari. Warna kotoran hitam atau cokelat pekat, berbentuk lonjong dengan ujung runcing.
- Terjadi kerusakan bangunan atau furniture. Tikus memiliki gigi yang terus tumbuh untuk itu mereka perlu mengasahnya dengan cara menggerogoti (mengunyah)barang disekitarnya seperti furniture, kabel dll.
- Jejak kaki/lintasan. Tikus meninggalkan jejak kaki dan ekor pada area berdebu.
- Terdapat smear tikus. Tikus selalu melintas disepanjang dinding atau pinggir papan karena penglihatannya yang lemah. Minyak dan kotoran yang menempel pada tubuh tikus akan menempel dan meninggalkan noda pada dinding atau objek yang tersentuh berulang kali.
Berikut Penyakit yang ditimbulkan oleh kehadiran tikus :
- Leptospirosis/bakteri Leptospira : infeksi terjadi melalui selaput lendir atau luka dikulit yang terpapar oleh air yang tercemar darah dan urine tikus.
- Keracunan makanan/Bakteri Salmonella : melalui kontaminasi kotoran tikus di permukaan makanan atau di peralatan makan.
- Lyme diseases, Spirochete bacteria : melalui gigitan tungau dari tikus rumah.
- Penyebaran bakteri streptobacillus : melalui gigitan tikus karema bakteri yang tersembunyi di mulut dan hidung tikus.
- Hantavirus/Demam Berdarah Korea : ditularkan melalui kotoran, urine, cairan tubuh atau kontaminasi langsung.
SOLUSI KAMI UNTUK PENGENDALIAN KECOA DAN SEMUT DAN HAMA TIKUS RUMAH
Permasalahan semut dan kecoa di rumah tangga maupun di bangunan lainnya dapat diatasi dengan mudah dengan cara mengaplikasikan produk OPTIGARD ANT dan OPTIGARD COCKROACH
Permasalahan tikus rumah dapat diatasi dengan memasang perangkap tikus tatau dengan menggunakan racun tikus (rodentisida). Pemberian umpan racun tikus rumah dapat menggunakan TALON 0,005BB